Selamat Tinggal Bibi Tercinta

Hari ini udah hari ke 14 bibiku tercita berlindung dan aq ingin sekali menulis tetang apa yg kurasakan tetapi aku bingung ngk tau mau mulai dari mana..

Masih jelas dalam benakku masa masa kecil yang telah ku lewati bersamanya hingga aq dah kerja.
Tiap pulang kerumah dia selalu menyambutku dengan senyumnya yang ramah walaupun dia dalam keadaan sakit.

Tanggal 31 Juni 2008 setelah magrib, ia berlindung ke sisi Allah. Sebelum ia berlindung ia mengeluarkan air mata lalu ku usap dengan menggunakan tisu. Aq pandangi wajahnya yang terbujur kaku dengan bantuan oksigen. Tiap nafas yang dihelanya seakan begitu sangat berharga. Aq tetap mendampinginya dan duduk disisinya tuk menjaganya. Sesaat setelah aq pamit untuk ke musallah di rumah sakit, aq ijin tuk mendoakan agar ia cepat sembuh. Saat aq kembali ke ruangan semua dokter dan perawat sudah mengelilinginya dan aq melihat wajah yang berseri terbujur kaku sudah tidak menghela nafas yang begitu berharga.

Ia telah pergi meninggalkan memory yang takkan pernah terlupakan dimana sejak aq berumur 2 bulan ia telah dengan sabar merawatku, memanjakanku dan melindungiku. Aq sangat salut atas kegigihannya berjuang untuk hidup dimana ia tidak memiliki sanak saudara dan hanya memiliki aq sebagai anak angkatnya.. terima kasih ibu...

Aq begitu rindu saat bersamanya bercengrama bercerita tetang masa lalu, masa kini dan masa depan sambil memandangnya mengunya siri kesayangannya. Aq kangen saat ia membereskan kamar tidur dan membersihkannya saat aq pulang cuti. I miss that moment... really miss it so much..

Aq berharap ia hidup tenang di alam sana dengan rumah yang indah..

Miss you Mom...